Pembuatan Pupuk Organik Kompos

>> Kamis, 31 Maret 2011

Pendahuluan

Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang, durian, kol). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik (C/N ratio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

1.  Pembuatan MOLASE
Molase, yaitu: sari tetes tebu (biang gula). Atau pembuatan Molase bisa juga dengan melarutkan gula merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan perbandingan 1:1.

2.  Pembiakan Bakteri EM
Cairan bakteri EM dapat dikembangbiakkan sendiri dengan cara:
Bahan:
  • Cairan EM ………………...........…....… 1 liter,
  • Bekatul ………… ………..........……..... 3 kg,
  • Molase (dalam keadaan cai) ....… ¼ liter,
  • Terasi ………………............…......…. ¼ kg,
  • Air Bersih (tanpa kaporit/tawas)...5 liter.
Peralatan:
  • Ember,
  • Pengaduk kayu,
  • Panci pemasak air,
  • Saringan (kain/kawat kasa),
  • Botol.
Cara pembuatan:
1.  Panaskan 5 lt air air sampai mendidih.
2.  Masukkan bekatul, molase dan terasi, aduk hingga rata.
3.  Dinginkan adonan tsb hingga suhu kamar.
4.  Setelah dingin masukkan cairan EM, aduk hingga rata.
5.  Tutup rapat selama 2 hari, jangan dibuka-buka.
6.  Pada hari ke-3 dan selanjutnya, penutup jangan terlalu rapat, Aduk-aduk setia harinya selama ±10 menit.
7.  Setelah 1 minggu, bakteri sudah dapat diambil dan disaring, masukkan ke dalam botol.

Simpan botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cairan Bioactivator siap digunakan untuk membuat pupuk organik.

*Catatan:
Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup botol jangan terlalu rapat atau biarkan terbuka.


Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pupuk Organik Cair atau sering disebut Kompos Cair terbuat dari sampah organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang, durian, kol).

Bahan-bahan:
  • Sampah organik basah, rajang dan padatkan ½ karung ukuran 25 kg,
  • Cairan molase 500 ml,  
  • Air bekas cucian beras (cucian pertama) 1 liter,
  • Air kelapa yang sudah tua 1 liter, 
  • Air bersih (bebas kaporit) 1 liter.

Peralatan:
  • Ember ukuran 20 liter yang bertutup,
  • Karung beras,
  • Gayung 1 bh,
  • Tongkat kayu (Pengaduk),
  • Sarung tangan (Karet/plastik),
  • Masker kain,
  • Tali raffia,
  • Beban.

Cara Pembuatan:
1.  Masukan sampah kedalam karung beras dan tekan sampai padat dan Ikat karung dengan raffia.
2.  Buat larutan media dengan menyampurkan semua bahan selain sampah organik.
3.  Masukan karung beras berisi sampah organik kedalam larutan media sampai terendam seluruhnya. Supaya tidak mengapung, letakan beban diatas karung beras tadi.
4.  Tutup ember dengan rapat, dan simpan di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari.
5. Simpan selama 7-10 hari, setelah selesai fermentasi angkat karung berisi sampah organik dan pisahkan.

*Catatan:
Fermentasi yang berhasil ditandai dengan adanya bercak-bercak putih pada permukaan cairan. Cairan yang dihasilkan dari proses ini akan berwarna kuning kecoklatan dengan bau/aroma yang menyengat.


Pembiakan Pupuk Organik Cair
Pupuk Organik/ Kompos Cair merupakan hasil dari fermentasi bahan organik dan air dengan bantuan bakteri EM. Berikut ini adalah cara membiakkan dari 1 liter kompos cair menjadi 200 liter kompos cair.

Bahan-bahan:
  • Pupuk organik cair 1 liter
  • Molase 1 liter
  • Pupuk kandang (ayam/domba)
  • Dedak
  • Air sumur secukupnya
  • Peralatan
  • Drum/ ember plastic (kapasitas 200 liter).
Cara pembuatan:
1.   Isi drum dengan air setengahnya,
2.   Pada tempat terpisah, larutkan molase sebanyak 250g ke dalam 1 liter air sumur.
3.   Masukan molase serta pupuk organik cair kedalam drum dan aduk secara perlahan dan merata,
4.   Masukkan pupuk kandang dan aduk secara merata,
5.   Tambahkan air sampai penuh, lalu tutup drum rapat-rapat.
6.   Lakukan pengadukan setiap pagi selama 4 hari (5 putaran pengadukan setiap harinya).
7.   Tutup kembali, setelah 4 hari pupuk siap digunakan.

Cara aplikasi:
Dilakukan pencampuran 1 liter kompos cair dicampur dengan 5-10 liter air. Pupuk disemprotkan ke tanah sekitar tanaman.
  • Untuk tanaman sayuran dosis yang diberikan sebanyak 250 ml campuran kompos cair/ tanaman setiap minggu.
  • Untuk tanaman buah 5-10 liter/ tanaman setiap seminggu sekali.
 
Pengaplikasian Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair (POC) atau Kompos Cair bisa langsung digunakan dengan disiramkan ke tanah (sebagai pupuk akar) atau disemprotkan ke daun tanaman (sebagai pupuk daun).

Digunakan sebagai Pupuk Daun:
  • Penyemprotan ktika sudah terbit matahari.
  • Dosis 100:1 atau 500 liter air dicampur dengan 5 ml POC, Penyemprotan pada musim hujan 1 kali/minggu, & pada musim kemarau 3 hari sekali.
Digunakan sebagai Pupuk Akar:
  • Dosis 500:1 atau 5 liter air bisa dicampur dengan 10 ml pupuk cair.
  • Pada musim kemarau pemupukan dilakukan 3 kali dalam seminggu, dan saat musim hujan 1 kali/minggu.
*Catatan:
Pupuk ini bisa diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman sayuran, tanaman buah, tanaman hias dll.


Pembuatan Pupuk Kompos Padat
Bahan baku terdiri dari 80% bahan organic, 10% pupuk kandang, dan 10% dedak. Berikut ini adalah untuk pembuatan kompos sebanyak 1 ton diperlukan bahan.

Bahan-bahan:
  • Bahan organik (dirajang) 800 kg.
  • Pupuk cair organik 1 liter.
  • Molase atau gula (½ kg gula merah dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 1 liter).
  • Dedak bekatul 10 kg.
  • Pupuk kandang 10 kg.
  • Air tanah atau sumur secukupnya.
Peralatan:
  • Karpet/ terpal pelastik.
  • Pelastik penutup.
  • Cangkul, ember, gembor dan thermometer.
Cara pembuatan:
1.  Campurkan bahan organic, dedak dan pupuk kandang secara merata,
2.  Larutkan EM dan cairan molase, siramkan kebahan organik secara merata sambil diaduk,
3.  Lakukan penyiraman sampai kadar air mencapai 30%,
4.  Hamparkan adonan diatas lantai yang kering atau diatas alas pelastik dengan ketinggian 15-20 cm,
5.  Tutup dengan trepal/plastic. Suhu ideal proses pengomposan dibawah 50 0C. jika suhu bahan tinggi buka terpal sewaktu-waktu untuk menurunkan suhu bahan,
6.  Biarkan proses fermentasi selama 4-7 hari, dan Pupuk kompos siap digunakan.

Cara aplikasi:
  • Untuk media tanam bisa dicampur dengan tanah.
  • Untuk tanaman sayuran 1:1.
  • Untuk tanaman hias kompos dan tanah 1:2.
  • Untuk didalam pot 1 bagian tanah lempung, 1 bagian pasir, dan ¼ kompos (setahun sekali) perlu diganti dengan yang baru.
  • Untuk 1 ton kompos bisa digunakan untuk memupuk lahan seluas 0,5 Ha.

*nantikan posting selanjutnya: Pembuatan Kompos Untuk Tanaman Padi

  © Free Blogger Templates Autumn Leaves by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP