Ikatan Komunitas Mandiri Terpadu

>> Senin, 28 Maret 2011

Profil Organisasi
Ikatan Komunitas Mandiri Terpadu yang disingkat IKOMAT adalah sebuah Organisasi Masyarakat yang bergerak dibidang pemberdayaan komunitas terutama yang berada di pedesaan khususnya di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan mengoptimalkan sebaik mungkin potensi yang dimilikinya (sumberdaya alam, sumberdaya ekonomi, dan sumberdaya manusia). Adapun cara yang ditempuh adalah dengan melakukan pendampingan secara intensif sebagai salah satu pilihan bijak dalam menjalankan proses transformasi kesadaran komunitas untuk berubah dengan memanfaatkan potensi yang mereka miliki.



Arti Kata dan Makna
Agar organisasi dapat dengan mudah melekat pada setiap orang yang terlibat didalamnya sebagai motor penggeraknya dan juga dapat dengan mudah diingat oleh elemen luar yang terlibat sebagai mitra perjuangannya maka nama organisasi yang digunakan harus singkat dan menggambarkan fungsi dan arah perjuangannya. Oleh sebab itu maka kata IKOMAT digunakan sebagai nama organisasi yang kami bentuk.
Kata IKOMAT adalah singkatan dari Ikatan Komunitas Mandiri Terpadu yang secara sebutan atau bunyi homofon dari kata IQAAMAT (berati tegak) yaitu sebagai panggilan bagi orang-orang beriman (mu-miin) yang menandakan bahwa Shalat berjama’ah sebagai lambang ketaatan seorang hamba kepada Sang Pencipta dan sekaligus sebagai sarana menyenandungkan harapan hidup yang baik (shalat bermakna do’a) segera diwujudkan, dilaksanakan, atau ditegakkan. Dengan demikian IKOMAT juga diharapkan menjadi panggilan atau seruan bagi masyarakat atau komunitas untuk segera mewujudkan Komunitas Mandiri Terpadu.
Berikut adalah makna yang terkandung dalam seruan IQAAMAT yang bisa kita jadikan sebagai dasar perjuangan IKOMAT:

  • Allahu Akbar; Kita mengakui dengan penuh kesadaran bahwa Allah dengan segala kekuasaan dan ilmu-Nya adalah lebih besar dari segala-galanya.
  • Asyhadu alaa ilaaha illallah; Kita bersaksi (untuk menjadi pembela) bahwa tidak ada Pembina hidup apapun kecuali Allah dengan segala kekuasaan-Nya.
  • Wa Asyhadu anla Muhammadar Rasulullah; Dan Kita bersaksi (untuk menjadi pembela) bahwa Muhammad adalah Utusan Allah sebagai uswatun hasanah.
  • Hayya ‘alaash Shalah; Kita selalu menyerukan kepada diri sendiri dan orang lain agar melakukan shalat sebagai lambang ketaatan kita sebagai seorang hamba Allah dan selalu menyenandungkan harapan (ber-do’a) yang baik kepada Sang Pencipta.
  • Hayya ‘alaal Falah; Kita selalu menyerukan kepada diri sendiri dan orang lain agar meraih kemenangan (kemandirian) sesuai kehendak Sang Pencipta.
  • Qad Qaamatish Shalah; Kita serukan dengan perbuatan dan ucapan bahwa sungguh Shalat sebagai lambang pengabdian dan permohonan pada Sang Pencipta pasti terwujud. Begitulah harapan kita dengan IKOMAT.
    Dengan demikian, dengan hanya mendengar kata IKOMAT saja kita sudah dapat membayangkan apa-apa yang mendasari dan menjadi cita-cita kita bersama, dan sekaligus mampu memberikan kita arahan dan rambu-rambu dalam pelaksanaannya.





    Lambang dan Makna 
    Sering kita mendengar ungkapan “gambar atau lukisan dapat mengungkapkan berjuta makna” maka karya dan semangat IKOMAT dituangkan dalam bentuk lambang organisasi sebagai berikut:
    Makna Lambang IKOMAT:
     
    Iqaamat (arabic):    
    Melambangkan fungsi organisasi dalam berjuang dan berkarya dilandasi oleh seruan yang terkandung dalam IQAAMAT yang sekaligus homofon dengan nama organisasi.
     
    Orang Berangkulan:
    Melambangkan kerjasama yang erat dibangun didasari oleh kemitraan yang menjunjung tinggi kesetaraan dan saling menghargai antara IKOMAT, Komunitas Sasaran (belum mandiri), dan Mitra (komunitas mandiri).
     
    Padi dan Kapas:    
    Melambangkan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya ekonomi yang menjadi modal dasar yang dimanfaatkan untuk menuju kemandirian.
     
    Buku/ Sumber Ilmu:
    Melambangkan potensi intelektualitas yang digunakan untuk memanfaatkan potensi lainnya dalam upaya mencapai kemandirian.
    Dengan melihat dan mengingat lambang tersebut diharapkan karya dan semangat organisasi dapat diingat dan teringat selalu dalam setiap aktifitas organisasi sehingga dapat dijalankan sesuai ketentuan.  

    Visi, Misi, dan Tujuan
    Sebuah organisasi yang baik adalah yang memiliki visi dan misi yang jelas sehingga gerak organisasi tersebut dapat terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
     
    Visi:
    Membangun komunitas yang mandiri yang memiliki kesadaran bekerjasama saling menguntungkan, dan berkemampuan meningkatkan kualitas hidup secara berkesinambungan dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki secara baik dan optimal.
     
    Misi:
    • Memberikan pengenalan pada usia dini dan/ atau remaja melalui pendidikan yang berorientasi pada pembentukan pribadi-pribadi berkualitas dan mandiri yang dapat mengenali dan memanfaatkan potensi yang dimilikinya.
    • Melakukan penyadaran kepada komunitas agar membangun diri dan lingkungan ke arah kehidupan yang lebih berkualitas dan mandiri.
    • Membangun kemampuan komunitas dalam upaya memanfaatkan potensi yang dimilikinya dengan berorientasi kepada kemandirian.
    • Memfasilitasi terjadinya kemitraan yang saling sinergi antar komunitas untuk keberlanjutan sistem yang menjadi sumber penghidupan.
      Tujuan:
      • Terbentuknya kemandirian material dalam komunitas, yaitu tercapainya kemampuan yang produktif untuk memenuhi kebutuhan dasar dan ketahanan hidup terutama dalam kondisi krisis.
      • Terbentuknya kemandirian intelektual dalam komunitas, yaitu tercapainya kemandirian dengan kesadaran berpikir dan bersikap secara kritis.
      • Terbentuknya kemandirian manajemen dalam komunitas, yaitu kemampuan dalam mengelola kegiatan bersama untuk mewujudkan kelembagaan lokal yang berkelanjutan, sehingga mampu menjalin kemitraan yang setara lintas pelaku (stakeholder).
      Dengan semangat yang dilandasi oleh visi dan misi serta tujuan yang jelas tersebut diharapkan kegiatan organisasi dapat berjalan secara optimal dan sistematis sehingga terarah kepada sasaran.


        Struktur, Tugas Dan Tanggung  
        IKOMAT adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial yang tidak berorientasi untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga tidak untuk merugi. Untuk menunjang jalannya program organisasi maka dibentuklah struktur organisasi beserta tugas dan tanggung jawabnya.




        Pembina/ Dewan Pembina adalah lembaga tertinggi dalam Organisasi;
        • Bertindak untuk dan atas nama Pembina
        • Memutuskan perubahan terhadap Anggaran Dasar.
        • Mengangkat dan memberhentikan Pengawas dan Pengurus sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
        • Menentukan kebijakan umum organisasi berdasarkan Anggaran Dasar.
        • Mengesahkan Program Kerja dan Rancangan Anggaran Tahunan organisasi.
        • Mengesahkan Laporan Tahunan.
        • Menunjuk Juru Penyelesai (liquidator) untuk pembubaran organisasi.
        Pengawas/ Dewan Pengawas adalah orang yang ditunjuk oleh organisasi untuk melakukan pengawasan dan memberi nasehat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan;
        • Bertindak untuk dan atas nama Pengawas.
        • Melakukan pengawasan secara menyeluruh baik terhadap manajerial,  keuangan, maupun pengembangan dan perkembangan organisasi. 
        • Melakukan audit internal bagi pelaksanaan dan penggunaan keuangan organisasi.
        Pengurus Harian adalah yang bertanggung jawab atas jalannya operasional organisasi;
        • Bertanggung jawab penuh atas jalannya kepengurusan/ operasional untuk kepentingan organisasi.
        • Menyusun Program Kerja dan Rancangan Anggaran Tahunan untuk disahkan oleh Pembina.
        • Mewakili organisasi, di dalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan kejadian dengan persetujuan dari Pembina.
        • Tidak berwenang mewakili organisasi dalam hal penjamin utang yang membebani kekayaan organisasi demi kepentingan lain.
        Elemen-elemen Kepengurusan:
        • Ketua bertanggung jawab terhadap jalannya operasional organisasi secara keseluruhan sesuai program kerja yang telah ditetapkan.
        • Fungsi Keuangan bertanggung jawab terhadap operasional pengelolaan keuangan untuk kegiatan organisasi beserta pencatatannya.
        • Fungsi Kesekertariatan bertanggung jawab terhadap operasional yang menyangkut kesekertariatan (administrasi, dokumentasi, dll) yang menyangkut kegiatan organisasi.
        • Fungsi Litbang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan program organisasi yang meliputi bidang pendidikan dan pelatihan untuk pemberdayaan masyarakat.
        • Fungsi Kerjasama bertanggung jawab terhadap terjalinnya kerjasama yang sinergi dengan prinsip kesetaraan dan saling menghargai antara organisasi dengan kelompok binaan dan dengan kelompok mitra serta antara kelompok binaan dengan kelompok mitra.
        Pengurus Fungsional merupakan sub dari Pengurus Harian yang tugasnya dibawah koordinasi dan tanggung jawab Pengurus Harian melakukan kegiatan operasional organisasi. Struktur, susunan, dan tugasnya dibentuk oleh Pengurus Harian terpilih dengan melihat kebutuhan dari Program Kerja yang akan dilaksanakan.




        Metode Kerja IKOMAT (MKI)
        Dalam menjalankan kegiatan organisasi, IKOMAT bekerja dengan didasarkan kepada metoda kerja yang baku yang tertuang dalam Metode Kerja IKOMAT (MKI) sebagai berikut:



        Arah/ Sasaran Program, terdiri dari:

        1.  Penyadaran;

        • Proses pengenalan terhadap potensi diri dan lingkungan yang dimulai dari generasi awal (sejak dini);
        • Membantu komunitas untuk merefleksikan dan memproyeksikan keadaan dirinya, baik dalam berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan domestik maupun kekuatan global, dalam bentuk informasi, teknologi, modal sosial, budaya dan peluang politik.
        2.  Pengorganisasian;
        • Organisasi dan kelembagaan harus berawal dari prakarsa masyarakat secara sukarela;
        • Penguatan dan pemberdayaan organisasi.
        3.  Kaderisasi;  
        • Mempersiapkan kader-kader pengembangan keswadayaan lokal yang akan mengambil alih tugas pendampingan setelah program berakhir;
        • Kader-kader berasal dari penduduk lokal yang dipilih oleh masyarakat secara partisipatif dan musyawarah;
        • Ukuran keberhasilan kaderisasi dapat dilihat dari kemampuan kader lokal untuk memainkan peran sebagai pendamping, sebelum program berakhir, yang ditentukan oleh penilaian masyarakat.
        4.  Dukungan Teknis;
        • Penguasaan sumberdaya informasi;
        • Penguasaan teknologi tepat guna.
        5.  Pengelolaan Sistem;
        • Memperlancar upaya masyarakat memperoleh kebutuhan, baik secara individu maupun secara berkelompok, dalam sistem mata pencaharian yang berkelanjutan (sustainable livelihood system);
        • Mempertemukan kepentingan lintas pelaku  (multistakeholders);
        • Keterkaitan antar organisasi lokal dan pasar, antar badan-badan perwakilan di tingkat yang lebih tinggi dan seterusnya.


        Pendekatan Program, terdiri dari:
        • Pembentukan kelompok secara partisipatif;
        • Pendampingan secara langsung;
        • Pembentukan kader-kader lokal;
        • Pengembangan kelembagaan komunitas;
        • Menjalin kemitraan lintas komunitas (multistakeholder).


        Komponen Program, terdiri dari:
        • Pembiayaan usaha kecil berbasis kelompok;
        • Peningkatan kapasitas kemampuan sumberdaya manusia;
        • Pengembangan kelembagaan komunitas;
        • Pemupukan modal swadaya;
        • Pembangunan jaringan dan sinergi dengan kemitraan;
        • Pengembangan informasi dan teknologi tepat guna.


        Tahapan Program, terdiri dari:
         

        1.  Pra Persiapan;
         

        2.  Persiapan;
         

        3.  Pelaksanaan program;
        • Sosialisasi program di tingkat komunitas;
        • Melakukan kajian keadaan komunitas secara partisipatif;
        • Menemukan dan mengenali masalah, potensi, dan komunitas sasaran;
        • Pembentukan komunitas;
        • Pendampingan, yaitu merintis, menumbuhkan, dan menguatkan usaha, manajemen organisasi, jaringan dan permodalan;
        • Pemandirian, yaitu membentuk kader komunitas.

        Pelepasan Program, terdiri dari:

        • Kader komunitas sudah siap mengambil peran dalam menjaga keberlanjutan program, keuangan dan kelembagaan;
        • Lembaga komunitas mempunyai aspek legal dan kapasitas yang memadai untuk mengakses kerjasama dengan pihak-pihak terkait di luar komunitas (multistakeholder).
        Dengan ditetapkannya MKI tersebut diharapkan dan dapat dipastikan gerak dari IKOMAT dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan secara optimal dan berkelanjutan.



        Harapan Dan Himbawan
        Pembentukan IKOMAT dalam sebuah organisasi adalah sebagai harapan para pendiri untuk dapat berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara memberikan yang terbaik kepada masyarakat, yaitu dengan cara terjun langsung kepada masyarakat untuk bersama-sama merevolusi diri menjadi masyarakat yang mandiri dan cerdas dalam mengelola dan memanfaatkan potensi yang dimiliki.
        Salah satu tulang punggung utama perekonomian Indonesia sebagai negara agraris adalah pertanian dan peternakan dan itu semua adanya di desa-desa. Oleh sebab itulah, IKOMAT menghimbau dengan mengajak putra daerah khususnya putra daerah Kabupaten Kuningan yang memiliki potensi, mari bersama-sama dengan IKOMAT bergerak untuk memajukan masyarakat di daerah asalnya sehingga mandiri dan mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki dalam rangka menjadi pelaku-pelaku aktif di era globalisasi.
        Mari bergabung dengan IKOMAT, dengan mengisi Formulir Keanggotaan IKOMAT.



            © Free Blogger Templates Autumn Leaves by Ourblogtemplates.com 2008

          Back to TOP