Syair IKOMAT

>> Senin, 02 Mei 2011

Sekedar menghilangkan kejenuhan dan tetap mempertebal semangat dan keikhlasan, sekejap kita dengarkan Syair-syair yang IKOMAT senangi:


Rasulullah - By Hijjaz

Berkibarlah Bendera Negeriku - By Agnes Monica

Sunnah Orang Berjuang - By Hijjaz
 


Tak Seindah Sentuhan Mata - The Zikr

Desa - By Iwan Fals

Sunnah Berjuang - By Nada Murni

Potret Panen - By Iwan Fals
 

Suci Sekeping Hati - By Saujana

Mencetak Sawah - By Iwan Fals


Cahaya Shalawat - By Raihan


Istri Cerdik Yang Solehah - By The Zikr
 

Ya Nabi Salamun 'Alaika - By Raihan

Asmaul Husna - By ESQ



Selamat menyimak....

Read more...

Membuat Bio Dekomposer Sendiri

>> Senin, 18 April 2011

CARA I:

Kita sering menemui di pasaran banyak sekali jenis bahan yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan kompos untuk mempercepat proses penguraian bahan organik yang disebut juga dengan biodekomposer. Di pasaran kita mengenal produk seperti EM4 atau lainnya.

Kita bisa membuat Bio Dekomposer ini dengan bahan yang ada dilingkungan kita, bahan ini banyak dan mudah diperoleh diseluruh pelosok Indonesia.


Bahan dan alat yang dibutuhkan:
  1. Tanah perkaran bambu dan daun bambu yang sudah jatuh, diambil sebanyak 1 ember.
  2. Nasi yang telah matang, dibuat gumpalan sebesar bola pingpong, 5 buah.
  3. Gula Merah 1 kg dilarutkan.
  4. Air bekas cucian beras 5 liter.
  5. Galon/derigen 5 L
  6. Kertas dan karet gelang.

Cara membuat:
  • Tanah perakaran bambu dan daun bambu kering diletakkan dalam ember, diisi tanah 15 cm dan daun 3 cm. Lalu nasi yang telah digumpal sebesar bola pingpong diletakkan di atas daun yang dalam ember tadi. Biarkan selama ± 10 hari sampai nasi telah berwarna orange dan sedikit abu-abu, itu pertanda mikro-organisme yang ada pada tanah dan daun bambu tersebut telah di-isolasi pada media nasi.
  • Gula merah yang telah dilarutkan dan ditambah dengan air bekas cucian beras dimasukkan ke dalam derigen. Lalu bungkahan nasi yang telah mengandung mikroorganisme tadi diaduk ke dalam larutan gula dan air bekas cucian beras. Lalu larutan tersebut dalam derigen ditutup dengan kertas yang diikat karet gelang tersebut dibiarkan selama 21 hari (sampai mikroorganisme berkembang biak dengan aroma alkohol).

Cara penggunaan:
Bahan ini dilarutkan dengan air (1:10) lalu disiramkan ke bahan organik yang akan digunakan sebagai bahan kompos.

Hal ini dipelajari dari Nagrak Organic SRI Center (NOSC) Sukabumi – Indonesia. Dan telah dipraktekkan dalam banyak sekolah lapang CCR di Sampoiniet, Aceh – Indonesia.


CARA II:

Saat ini dekomposer produksi pabrikan yang biasa beredar di pasaran dan paling mudah ditemui antara lain EM-4, superdegra, stardec, probion, dll. Sebagai bahan produksi pabrikan yang telah memiliki nilai komersial tinggi, tentu saja dekomposer ini memiliki harga yang cukup mahal, dan antara satu produk dengan produk lain memiliki harga yang berbeda.
 
Dekomposer juga dapat dibuat dengan cara memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar kita, termasuk menggunakan limbah rumah tangga misalnya sayur-sayuran atau buah-buahan yang tidak terpakai.  Selain itu juga bisa menggunakan bagian tanaman yang ada di lingkungan sekitar kita misalnya bonggol pisang dan rebung bambu. Hasil tersebut sering disebut dengan MOL atau mikroorganisme lokal, contohnya Bonggol Pisang.
 
Bahan-bahan yang disiapkan antara lain
  • Bonggol pisang 5 kg; 
  • Gula merah 1 kg; 
  • Air cucian beras 10 liter. 

Sedang alat yang digunakan antara lain
  • Drum plastik 200 liter; 
  • Selang dan botol air. 

Cara pembuatan
Bonggol pisang dihaluskan dan dimasukkan ke dalam drum. Kemudian dimasukkan air cucian beras dan gula merah yang sudah dilarutkan. Drum ditutup rapat namun diberi lubang pernafasan satu arah, yaitu dengan cara melubangi tutup drum dan diberi selang dimana ujung selang dimasukkan ke dalam botol yang berisi air, sehingga gas yang ada di dalam drum dapat keluar namun udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam drum. Selanjutnya diperam selama dua minggu.

Cara penggunaanya
Campuran 1 liter cairan dengan 5 liter air dan ditambah gula merah 1 ons, dicampur sampai rata, disiramkan pada bahan organik yang akan dikomposkan, kemudian peram selama 1 bulan.

Dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita, berarti kita dapat menghemat biaya sekaligus meningkatkan nilai tambah dari barang yang sudah tidak terpakai.



BOKASHI CAIR (untuk 200 liter)

Bahan:
  • Pupuk kandang 30 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
  • Hijauan daun (secukupnya)
  • EM-4 1 liter
  • Gula pasir 1 kg
  • Terasi 1 kg
  • Air bersih 200 liter
  • Dapat pula ditambah 2 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi

Tahapan Pembuatan:
  1. Pupuk kandang dihaluskan
  2. Gula pasir – Terasi – EM-4 – NPK dilarutkan dalam air
  3. Campuran pupuk kandang dan larutan gula dimasukkan ke dalam drum plastik kemudian ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 200 liter.
  4. Drum ditutup rapat. Setiap hari dibuka dan diaduk selama 15 menit.
  5. Bokashi cair akan siap digunakan setelah 5 – 7 hari. 

Read more...

Menjadi Anggota IKOMAT

>> Senin, 11 April 2011

IKOMAT mengajak kepada para Putra Daerah khususnya Putra Daerah Kabupaten Kuningan untuk bergabung bersama IKOMAT dalam rangka mewujudkan tujuan yaitu terwujudnya Komunitas yang dapat mengenali dan memanfaatkan potensi yang dimiliki guna mewujudkan kemandirian.

Berikut adalah Formulir Keanggotaan yang harus diisi sebagai pra syarat keikutsertaan dalam berkarya bersama IKOMAT.



Setelah dilakukan pengisian dan penandatanganan, maka formulir dapat dikirimkan kesekertariat IKOMAT.

Berikut adalah contoh kartu anggota IKOMAT:







Read more...

  © Free Blogger Templates Autumn Leaves by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP